Ibu-Ibu Arisan Heboh Setelah Salah Satu Anggotanya Menang Berkali-Kali Lewat Mahjong Ways 2 di INDORAJA

Di Awal Cuma Buat Lucu-Lucuan

Di sebuah kompleks perumahan yang tak terlalu ramai, tapi juga tak bisa dibilang sepi, ada sekelompok ibu-ibu yang saban hari Rabu sore ngumpul. Tempatnya kadang di rumah Bu Erna, kadang pindah ke rumah Bu Rina atau Bu Yeni, tergantung siapa yang dapet giliran arisan. Biasanya sih, mereka kumpul sambil ngemil pastel, bikin teh tarik sendiri, dan sesekali nonton sinetron yang diputar pelan di latar belakang.

Tapi minggu lalu, suasana berubah karena Mahjong Ways 2.

Yang biasanya cuma rame karena rebutan angka undian, kali ini jadi gaduh karena satu topik yang bikin kening berkerut sekaligus mulut nggak bisa berhenti ngomong: Mahjong Ways 2. Bukan, bukan permainan tradisional Cina yang pakai batu-batu kecil itu. Ini beda. Ini... digital. Tapi bukan itu yang bikin heboh.

Yang bikin suasana meledak-ledak itu karena satu anggota mereka, namanya Bu Tari, katanya udah beberapa kali dapet uang beneran dari permainan itu. Berkali-kali. Bahkan, dalam seminggu terakhir aja dia sempet cerita, "Alhamdulillah, bisa beliin kulkas dua pintu buat si bungsu."

Kulkas. Dua pintu. Dari apa yang awalnya cuma dianggap hiburan receh.

“Aku Cuma Pencet-Pencet Doang, Tau-Tau Dapet”

Begitu katanya. Penuh percaya diri, tapi juga ada nada nggak percaya dari dirinya sendiri. Seakan-akan masih belum paham kenapa dia bisa dapat hasil sebanyak itu dari main hal yang selama ini dia kira cuma iseng doang. Apalagi dia nemunya lewat situs yang dulu sempet diremehin: INDORAJA. Ya, situs itu sekarang mendadak jadi bahan omongan. Padahal dulu cuma lewat iklan kecil di Facebook.

Tiap hari Bu Tari main sebentar-sebentar. Kadang sebelum masak. Kadang abis mandi sore. Pake HP suaminya awalnya, tapi sejak menang yang kesekian, dia beli HP sendiri. Yang RAM-nya gede, katanya biar nggak nge-lag. "Kalo mau dapet, jangan nge-lag," katanya sambil tertawa.

Yang paling bikin penasaran para ibu adalah soal scatter hitam. Ini bukan istilah dalam dunia perbintangan atau alat fotografi. Ini istilah dari permainan itu. Katanya, kalau scatter hitam muncul, maka siap-siap aja. Bukan cuma animasi keren, tapi biasanya... ada sesuatu yang datang. Bukan setan. Uang.

Misteri Scatter Hitam yang Bikin Deg-Degan

Waktu pertama kali muncul, Bu Tari kira itu error. Tiba-tiba layar berubah. Warnanya gelap, lalu muncul simbol mirip tulisan Cina, tapi diwarnain hitam keperakan. Agak elegan, kata dia. Nggak norak. Lalu suaranya juga beda. Kayak ada dentingan emas dicampur efek lonceng. Musik latar berubah, seolah ngasih sinyal, “Nah, ini saatnya.”

Beberapa detik kemudian, angka di layar berubah. Nggak ngerti gimana sistemnya. Tapi saldo naik. Banyak. Dan ini bukan cuma sekali. Scatter hitam itu muncul beberapa kali. Kadang setelah dia pencet tombol beberapa kali, kadang muncul tiba-tiba setelah dia tinggal bikin kopi.

“Aku nggak paham. Tapi tiap itu muncul, aku udah waspada. Kadang jantung deg-degan kayak mau dipanggil kepala sekolah,” cerita Bu Tari sambil ngunyah keripik pisang. Yang lain diem. Antara kagum, antara mikir buat nyoba juga.

Iri yang Pelan-Pelan Jadi Coba-Coba

Namanya juga ibu-ibu. Kalau udah satu yang cerita rezeki nomplok, yang lain mulai penasaran. “Serius, Ta? Gimana cara daftarnya?” tanya Bu Rina, yang biasanya lebih suka nonton konten masak di TikTok.

Lalu satu persatu ikut daftar. Nggak langsung main. Tapi pelan-pelan. Mulai nyoba iseng-iseng. Liat-liat pola. Ada yang mulai nyatet sendiri di buku kecil. Jam berapa biasanya dapet, jam berapa mending berhenti. Bahkan ada yang sampe bikin grup WhatsApp baru, isinya cuma mereka berlima, namanya: M2 Sisters. M2 di sini maksudnya Mahjong Ways 2, tentu saja.

Dari luar mungkin tampak konyol. Tapi dari dalam, ini jadi semacam komunitas kecil. Saling berbagi, saling wanti-wanti. Bahkan ada satu sore yang jadi khusus buat ngumpul bahas strategi.

Yang Muda Bikin Konten, Yang Tua Cuma Pengen Cuan

Anak Bu Tari yang SMA, awalnya cuma nyinyir. “Mahjong? Ibu udah kayak Gen Z aja.” Tapi pas dia liat ibunya beneran dapet kiriman uang ke rekening, nada bicaranya berubah. “Ajarin dong, Bu.”

Tapi kata Bu Tari, dia nggak mau ngajarin dulu. Katanya, “Belajar tanggung jawab dulu, baru boleh main.” Gaya ngomongnya kayak dosen, padahal seminggu lalu dia sendiri masih minta tolong anaknya install aplikasi Mahjong Ways 2.

Lucunya, anak-anak sekarang yang ngerti teknologi malah bingung kenapa orang tuanya lebih dulu dapat hasil dari hal yang seolah cuma 'mainan'. Tapi memang ada perbedaan pendekatan. Yang muda sibuk mikirin algoritma, bikin konten di TikTok. Yang tua? Cuma pengen cuan. Sesederhana itu.

INDORAJA, dari Bahan Ketawa Jadi Sumber Harapan

Dulu, nama INDORAJA disebut aja bisa bikin ketawa. Karena terdengar seperti situs abal-abal yang penuh janji manis. Tapi sejak cerita Bu Tari viral di lingkaran kecil arisan itu, semuanya berubah. Bahkan ada yang sekarang pasang alarm buat main Mahjong Ways 2 di waktu tertentu. Percaya bahwa ada jam-jam "berkah". Ada juga yang rutin sedekah dulu sebelum main, katanya biar hoki nggak seret.

Apakah semuanya menang? Nggak juga. Tapi anehnya, yang kalah pun tetap main. Katanya sih, “Rasanya beda. Kayak ada harapan.” Dan ya, kadang harapan itu cukup.

Di Tengah Krisis, Mereka Temukan Cara Baru Tertawa

Buat sebagian orang, ini mungkin dianggap candu. Tapi buat mereka, ini juga soal solidaritas. Ada semangat kolektif di dalamnya. Bukan cuma soal uang. Tapi tentang rasa senasib dan sepenanggungan.

Dan entah kenapa, cerita-cerita seperti ini justru terasa lebih manusiawi. Saat negara sibuk debat soal anggaran, saat harga cabai naik, saat anak susah diajak belajar daring, para ibu ini menemukan ruang kecil untuk tertawa. Untuk berharap. Untuk merasa punya kendali, meski hanya sebentar.

Mahjong Ways 2 mungkin bukan solusi hidup. Tapi di tangan Bu Tari dan geng arisannya, ini jadi lebih dari sekadar permainan. Ini jadi semacam ritual. Yang kadang lucu, kadang serius, tapi selalu penuh warna.

Dan di balik itu semua, scatter hitam itu... masih jadi misteri yang bikin penasaran.