Dari sawah ke sosial media
Namanya Pak Karno. Umurnya 54. Sehari-hari ia merawat padi, jagung, dan beberapa ekor ayam kampung di sebuah desa kecil di lereng Merbabu. Kalau pagi biasanya ia ngopi di gardu, sambil ngobrol ngalor-ngidul soal cuaca, pupuk, dan... kadang-kadang soal harga rokok yang nggak masuk akal.
Tapi sejak beberapa minggu lalu, gardu itu jadi lebih ramai. Bukan karena kampanye caleg atau hajatan. Tapi karena satu hal yang bikin warga geleng-geleng: Pak Karno, yang biasanya irit bicara, mendadak borong lahan sawah sebelah, lalu sebelahnya lagi, dan lagi. Total sudah belasan hektar. Ditebus kontan. Tunai. Uangnya numpuk dalam dua karung plastik kresek.
"Katanya dapet dari scatter hitam," bisik seorang pemuda, yang sehari-hari kerja sebagai ojek online tapi hobi mantau akun-akun sosmed soal hoki dan angka.
Scatter hitam. Dua kata itu yang bikin kepala orang desa, sampai orang kota, mendadak gatal pengin tahu lebih lanjut.
Bukan sembarang info, ini katanya ordal
Cerita ini makin panas waktu salah satu akun X (dulu Twitter) dengan nama @mbahmahjong98 nge-post video berdurasi 36 detik. Isinya sederhana: Pak Karno duduk di bale-bale, mukanya sumringah, sambil memperlihatkan tangkapan layar game Mahjong Ways 2. Di pojok kiri atas ada angka saldo. Jumlahnya... bikin jantung deg-degan.
"Berkat info ordal," tulis caption-nya, lengkap dengan emoji api dan petir, tentu saja.
Kata "ordal" jadi magnet. Karena semua orang tahu: ordal itu artinya orang dalam. Orang yang punya akses. Orang yang tau sebelum orang lain tau. Dalam konteks ini, ordal katanya bisa kasih bocoran pola scatter hitam.
Entah itu benar atau tidak. Tapi seperti biasa, yang viral bukanlah kebenaran, melainkan sensasi.
Mahjong Ways 2, permainan yang katanya biasa tapi ternyata penuh misteri
Kalau dibaca sekilas, nama "Mahjong Ways 2" terdengar seperti nama pelajaran ekstrakurikuler di sekolah Tiongkok. Tapi yang ngerti, ngerti. Ini adalah satu dunia tersendiri. Dunia ubin-ubin keramik dengan simbol Cina, warna emas, merah, dan hijau yang silih berganti muncul di layar.
Yang bikin penasaran bukan sekadar tampilannya yang menghipnotis. Tapi apa yang disebut-sebut sebagai "scatter hitam". Banyak yang percaya, scatter hitam ini bukan scatter biasa. Jumlahnya terbatas. Waktunya acak. Tapi kalau datang, hasilnya bisa luar biasa.
"Bukan soal hoki," kata teman saya, yang belakangan ngaku belajar ‘meditasi angka’ biar bisa 'manggil' scatter hitam. "Soal membaca pola."
Pola yang dimaksud, katanya, bisa dilihat dari ritme. Dari warna ubin. Dari bentuk simbol yang muncul sebelum scatter hitam muncul. Katanya sih gitu. Tapi ya seperti memecahkan teka-teki siluet burung dalam kabut. Nggak semua orang bisa.
Dari main iseng, jadi panen beneran
Pak Karno pertama kali dikenalkan ke Mahjong Ways 2 oleh keponakannya yang baru pulang dari Batam. Awalnya cuma iseng. Katanya buat ngisi waktu. Tapi setelah dapat "info ordal" dari grup WA yang isinya cuma lima orang—salah satunya mantan kernet yang sekarang jadi 'penasihat pola'—segalanya berubah.
"Jam mainnya penting," kata Pak Karno dalam video viral itu. "Jangan asal pencet. Tunggu sampai layar kerasa berat. Baru itu pertanda scatter hitam mau keluar."
Tentu saja kalimat ini memantik gelombang interpretasi. Ada yang nyinyir, ada yang mencoba membuktikan, dan ada juga yang langsung bikin channel YouTube untuk analisa layar 'berat' itu.
Di sisi lain, hasil nyata yang ditunjukkan Pak Karno—yang sekarang mobilnya sudah ganti tiga kali dalam sebulan—jadi bukti yang sulit dibantah. Apalagi buat warga desa yang terbiasa lihat uang lewat, bukan mampir.
Mahasiswa, ibu rumah tangga, sampai pensiunan guru ikut nyari scatter
Kisah ini menyebar cepat. Di kampus, beberapa mahasiswa mulai bikin spreadsheet berisi statistik kemunculan scatter hitam berdasarkan hari dan jam. Di rumah, ibu-ibu mulai sibuk buka aplikasi lebih sering dari biasanya. Bahkan ada satu pensiunan guru sejarah, Pak Sutopo, yang mulai menulis teori sendiri soal kemunculan scatter berdasarkan fase bulan.
Saya nggak tau apakah ini kegilaan, atau bentuk baru dari pencarian makna hidup. Tapi yang jelas, Mahjong Ways 2 bukan sekadar permainan lagi. Ia sudah berubah jadi fenomena. Bahkan, kata teman saya yang kerja di bidang psikologi, ini kayak bentuk digital dari ritual-ritual zaman dulu: menunggu pertanda, membaca simbol, lalu berharap nasib baik datang.
INDORAJA, platform yang dikultuskan
Nama INDORAJA juga ikut melambung. Bukan karena iklan atau promosi. Tapi karena jadi tempat "peristiwa" ini berlangsung. Orang-orang menyebutnya seperti pasar gaib tempat scatter hitam kadang datang diam-diam, lalu pergi sebelum sempat direkam layar.
Yang bikin menarik adalah bagaimana komunitas di dalamnya bekerja. Ada grup yang isinya tukar info pola, jam-jam potensial, bahkan daftar akun yang katanya pernah “kesamber scatter hitam tiga kali seminggu”.
Saya sempat masuk salah satu grupnya. Suasananya mirip pos ronda, tapi digital. Banyak yang ngobrol ngalor-ngidul, tapi begitu ada yang teriak "scatter muncul di 21:17 WIB tadi", semua langsung hening. Fokus. Mata terpaku ke layar.
Antara harapan dan halusinasi
Ada yang percaya. Ada yang skeptis. Tapi tak sedikit yang terjebak di antara dua itu. Seperti orang menatap laut sambil nunggu kapal datang, padahal nggak tahu kapal itu ada beneran atau cuma bayangan.
Scatter hitam memang jadi semacam mitos. Tapi bukan berarti mitos itu tidak punya dampak. Lihat saja Pak Karno, dari petani biasa jadi juragan tanah. Atau Mas Anto, tukang parkir di Cikarang yang kini katanya mulai bangun kos-kosan mini.
Entah semua ini nyata atau sekadar kebetulan yang dirayakan terlalu berlebihan. Tapi seperti kata orang bijak: kalo semua orang percaya, maka kebetulan pun bisa jadi kebenaran.
Penutup yang tidak sungguh-sungguh menutup
Saya nggak mau menyimpulkan. Terlalu banyak simpulan justru bikin cerita kehilangan rasa. Tapi satu hal yang pasti, Mahjong Ways 2 bukan cuma permainan. Ia sudah jadi cerita. Dan seperti semua cerita, yang bikin hidup adalah misteri di baliknya.
Scatter hitam? Mungkin itu cuma istilah. Mungkin cuma ilusi. Tapi bagi sebagian orang, itu harapan.
Dan harapan, seperti kita tahu, kadang lebih berharga dari kenyataan.