Awalnya cuma iseng. Lalu jadi semacam keajaiban kecil
“Bayar DP rumah pakai apa?”
Pertanyaan yang selama ini jadi alarm paginya Rama, 28 tahun. Bukan karena ada yang nanyain tiap pagi, tapi karena pertanyaan itu datang sendiri ke kepalanya setiap bangun tidur, kayak mimpi buruk yang masih nempel di ujung mata.
Pekerja kantoran biasa, gaji pas-pasan, cicilan motor masih jalan, dan rumah yang masih sebatas tab bookmark di browser. Kalau pun sempat nanya-nanya ke marketing perumahan, jawabannya selalu bikin nyesek: “DP-nya 80 juta ya, Kak.”
Nah, bayangkan betapa absurdnya ketika seminggu lalu, Rama tiba-tiba mengabari teman-temannya kalau dia udah bayar DP rumah. Sendirian. Tanpa pinjam. Tanpa nyicil.
Katanya: “Gue cuma lagi iseng main Mahjong Ways 2 di INDORAJA. Rebahan. Tangannya cuma gerak dikit. Eh, scatter hitam muncul.”
Apa itu scatter hitam? Kenapa bisa bikin DP rumah lunas? Dan kenapa belakangan banyak yang bisik-bisik soal fitur ini kayak ngomongin kode cheat di masa kecil?
Kita coba urai pelan-pelan.
Cerita rebahan yang berubah jadi deposit KPR
Hari itu sebenarnya biasa saja. Rama lagi nunggu laundry, malas ngapa-ngapain, dan cuaca Bekasi sedang kombinasi lembab dan nyebelin. Dia buka HP, masuk ke situs INDORAJA, dan seperti biasa, pilih Mahjong Ways 2.
Game yang udah kayak teman nongkrongnya sendiri. Kadang nyebelin, sering bikin ilfeel, tapi entah kenapa selalu dicariin.
“Nggak tau ya, ada sensasi tertentu pas liat balok-balok itu nyusun sendiri. Kayak nonton puzzle beres dengan caranya sendiri,” kata Rama. “Dan nggak terlalu heboh tampilannya. Kalem, tapi bisa bener-bener nusuk.”
Lalu datanglah yang disebut-sebut sebagai “scatter hitam.
Sebuah simbol yang belakangan jadi bahan obrolan di grup-grup kecil pemain Mahjong Ways 2. Simbol yang katanya cuma muncul kalau “keadaan udah pas”. Entah itu jam mainnya, urutan pattern sebelum-sebelumnya, atau bahkan suasana hati pemain. Nggak ada yang tahu pasti.
Yang jelas, Rama lihat simbol itu. Hitam. Sedikit lebih mencolok dari scatter biasa. Dan entah kenapa, saat itu dia merasa kayak lagi di tengah momen yang nggak bisa dijelasin.
“Rasanya kayak kejatuhan koin dari langit. Nggak gede bunyinya. Tapi berdentum di kepala.”
Bukan soal menang, tapi tentang apa yang datang setelahnya
Apa yang terjadi setelah scatter hitam itu muncul, katanya, bukan cuma angka. Tapi semacam efek domino. Bukan dalam bentuk deretan kemenangan spektakuler. Tapi ketenangan. Kelancaran. Seperti semesta tiba-tiba lagi nggak iseng.
“Abis itu bukan cuma hasilnya yang aneh. Tapi hidup gue juga kayak… lebih mulus,” katanya sambil ketawa kecil. “Kayak... laundry nggak ketuker lagi. Makan siang sering dikasih ekstra. Jalan ke kantor nggak macet.”
Tentu saja ini subjektif. Tapi menarik bahwa pemain seperti Rama nggak menceritakan semuanya dalam bentuk angka atau nominal. Tapi dalam bentuk pengalaman kecil yang berubah.
Yang jelas, dia sempat tarik dana cukup besar. Lalu langsung transfer ke developer perumahan. Surat booking dikirim. Dan dua hari kemudian dia dikirimi foto kavling atas nama dia sendiri.
“Masih kayak mimpi,” katanya. “Tapi juga kayak... semesta bilang: udah, lo cukup sabar kemarin-kemarin. Nih.”
Kenapa Mahjong Ways 2, dan kenapa banyak yang ke situ lagi?
Kalau kamu masuk ke komunitas-komunitas kecil game ini, entah di forum terbuka atau chat grup pinggir jalan, ada satu kesan yang mulai kerasa belakangan: orang-orang balik ke Mahjong Ways 2 bukan karena ingin jadi kaya, tapi karena merasa ada pola.
Bukan pola matematis, tapi pola pengalaman. Entah itu dari urutan tertentu, timing tertentu, bahkan mood tertentu. Semacam ikhtiar semi-metafisik yang sulit dijelaskan pakai data.
“Kadang kayak game ini punya cara sendiri buat ngetes lo. Kadang dia diem. Kadang dia kasih sinyal,” ujar Dede, pemain lain yang juga bilang pernah lihat scatter hitam tapi belum “dikasih rezekinya”.
Menurut dia, yang menarik justru bukan hadiah akhirnya, tapi bagaimana game ini ngasih proses. “Nggak ngagetin. Tapi pas.”
Dan INDORAJA, kata mereka, semacam jadi rumah bagi yang cari rasa itu. Antarmukanya nggak ribet. Loadingnya cepat. Dan yang paling penting: tidak terlalu bising. Rasanya kayak duduk di warung kopi pagi hari, bukan di konser EDM.